Kamis, 26 Februari 2009

Lapis Surabaya Ekonomis




Kalau bikinnya di Kuwait apa masih disebut juga Lapis Surabaya yaa...
Namanya sudah trade mark mana bisa, sulit untuk merubah image. Ya uwis...ikutin aja this name of cake. Kue lapis yang satu ini ada yang dibuat dengan menggunakan banyak kuning telur, rasanya tentu sangat lembut dan maknyess sekali. Namun apabila kita ingin bikin dengan agak ngirit telur nggak apa2 juga kok. Disini saya membuat lapis surabaya dengan sedikit penggunaan telur yang sudah sering dibuat waktu masih tinggal di Indonesia, tapi untuk tekstur cake masih bisa dikategorikan moist dan lembut..coba yuuk:


LAPIS SURABAYA EKONOMIS
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan :

A. Bahan Lapisan Kuning (loyang 22x22 cm)
10 butir kuning telur
2 butir putih telur
150 gr gula pasir berbutir halus
1 sdt SP (emulsifier)
1 sdt vanili bubuk
80 gram tepung terigu
20 gram tepung maizena
20 gram susu bubuk
100 gram margarin/mentega lelehkan

B. Bahan Lapisan Coklat (loyang 22x22 cm)
5 butir kuning telur
1 butir putih telur
75 gram gula pasir
1/2 sdt SP (emulsifier)
1/2 sdt vanili
20 gram tepung terigu
20 gram coklat bubuk
10 gram tepung maizena
10 gram susu bubuk
1/4 sdt Baking Powder
50 gram margarin/mentega lelehkan
1/2 sdt pasta coklat

C. Selai Strawberry secukupnya






Cara Membuat :

A. Lapisan kuning :
1. Kocok kuning telur, putih telur, gula pasir dan SP sampai mengembang dan putih mengental.
2. Campur menjadi satu bahan kering tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk dan vanili. Masukkan sedikit demi sedikit kedalam kocokan telur dengan sambil di mikser kecepatan (spit) rendah sampai campuran tepung habis, mikser sampai licin dan halus.
3. Matikan mikser, dan tuangkan mentega leleh sambil diaduk pelan2 sampai tercampur merata.
4. Siapkan loyang ukuran 22x22cm, diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu sebanyak 2 loyang. Tuangkan adonan ke dalam dua loyang tersebut. Panggang di dalam oven kurang lebih 25 menit dengan suhu 160'C.
5. Jangan lupa oven harus dipanaskan lebih dulu minimal 20 menit sebelum memasukkan loyang.




B. Lapisan Coklat :
1. Cara sama seperti membuat lapisan kuning, tetapi hanya dibuat satu loyang.
2. Untuk tepung terigu harus dikurangi, karena ada penambahan coklat bubuk, sehingga timbangan tetap sama.
3. Ada penambahan Baking Powder membantu mengembangnya cake, tepung coklat agak menghambat naiknya adonan. Karena bubuk coklat mempunyai berat jenis yang lebih berat bobotnya dibanding tepung terigu. Sehingga memerlukan zat tambahan untuk mendorong adonan naik dan mengembang (teori ilmu apa yaa..fisika kali, moga2 bener). Itulah salah satu fungsi Baking Powder.
4. Pasta coklat disini untuk lebih memperkuat aroma coklat pada cake, boleh ditiadakan kalau nggak suka (saya lagi nggak punya stok sih...).

C. Cara Melapisi :
1. Setelah cake dingin, ambil 1 cake kuning taruh ditempat yang datar dalam posisi bagian bawah cake diletakkan diatas, olesi dengan selai strawberry hingga rata.
2. Tumpukkan cake warna coklat dengan posisi bagian bawah cake coklat menempel di selai strawberry.
3. Kembali olesi bagian atas cake coklat dengan selai strawberry sampai rata. Ambil cake warna kuning satunya dan tempelkan pada cake warna coklat yang sudah terolesi selai. Jangan lupa posisi bagian bawah cake nempel di selai yaa..biar cantik permukaan cakenya.
4. Setelah menjadi satu lapis, agak tekan2 cake dengan cara menaruh loyang diatas cake dan pelan2 padatkan agar selai menyatu dengan cake. Tunggu beberapa jam...jangan langsung dipotong kuenya.
5. Potong2 menjadi beberapa lapis, sesuai selera. Siap untuk dihidangkan bersanding dengan secangkir minuman hangat.

Jumat, 20 Februari 2009

Singkong Thailand (Cassava Thailand)




Itulah bahasa kerennya singkong atau ketela pohon, Cassava...setiap daerah mempunyai nama yang berbeda tentang cassava seingat saya kalau nama ilmiahnya dibidang botani adalah Manihot esculenta, berharap bener deh...semoga aja.

Singkong Thailand ini mirip dengan kolak ubi kayu kita yang dimasak pake santan dan gula merah. Hanya sedikit perbedaan diteknik memasak dan pemakaian gula, jika kolak singkong menggunakan gula merah, cassava thailand ini mengusung rasa gula pasir putih. Rasanya sama2 yummy and so sweet...
Kita bikin yaa, yuuk marii...


Singkong ala Thailand
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan :
1 kg singkong kupas kulit potong kotak2 kecil seperti dadu
1 sdt garam
2 lembar daun pandan diikat jadi satu
2 liter air
250 gram gula pasir ( sesuai selera manisnya )

Bahan Saus:
600 ml santan kental ( kara instan juga boleh )
1/2 sdt garam ( secukupnya )
1 /2 sdt gula pasir
1 lembar daun pandan
1 1/2 sdm tepung tapioka dilarutkan dengan 50 ml air untuk pengental
2 sdm biji wijen sangrai untuk taburan




Cara membuat :
1. Rebuslah singkong bersama daun pandan, garam ke dalam air sampe matang dan empuk. Akan kelihatan semakin mengental jika diaduk.
2. Tambahkan gula pasir, masak kembali sambil tetap diaduk2 agar tidak membentuk kerak dibagian dasar panci...maksudnya biar jangan gosonk. Bubur singkong semakin mengental bila sudah matang.
3. Bikin sausnya : rebus santan kental, garam, gula, dan daun pandan sambil diaduk sampai larut dan mendidih.
4. Tuangkan larutan pengental aduk2 kembali sehingga tercampur rata dan mengental. Masak terus hingga meletup-letup. Angkat dan matikan kompor
5. Tuangkan adonan singkong kedalam mangkuk2 plastik kecil, siram dengan saus santan kemudian taburi sejumput biji wijen sangrai.

Laziz deh...dan bikin pengen lagi, mau nambah lagi... :)

Rabu, 18 Februari 2009

Gudeg Jogja




Kangen pengen makan gudeg komplit deh...nunggu pulang kampung mertua kayaknya masih jauh diawang2, gimana kalau bikin sendiri mbakyu..?
Yo wislah...akhirnya saya beli dulu gorinya, disini gak perlu kuatir, ada lho nangka dalam bentuk froozen di supermarker Asia. Saya udah pinter lho...masak gudeg ala piyantun Jogja. He hee...

Di Jogja masakan ini ada dua jenis yaitu gudeg basah dan gudeg kering, yang basah masaknya ditambah santan, sedangkan yang kering dimasak tanpa santan sama sekali. Seperti gudegnya Yu Djum itu termasuk jenis yang kering, waah...ngetop banget gudeg Yu Djum ini di Wijilan. Kami selalu bawa oleh2 gudeg Yu Djum setiap habis mudik, agak mahal juga sih tapi emang gudegnya manis tur legit...hueenak poll, yang nggak enak cuma satu...kendilnya, he he hee...

Gudeg komplit terdiri atas sayur gori/nangka, sambel goreng krecek, telur pindang, opor ayam, dan dilengkapi areh untuk menambah cita rasa gurih dalam perpaduan sayur gudeg yang muanis buanget. Kali ini saya hanya akan memasak sayur gudegnya, untuk pelengkapnya kebetulan udah bikin.


Gudeg Jogja  
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan :
1 kg nangka muda dipotong kotak kecil
1/2 kg daging tetelan dipotong kotak kecil (gak pakai juga boleh)
3 potong lengkuas geprek
5 lembar daun salam
1 batang daun serai
2 buah cabe merah besar buang bijinya (optional/boleh gak pakai)
200 gram gula merah
2 sdm gula pasir
1 sdm garam ( secukupnya )
10 butir telur rebus kupas kulitnya
2 liter air santan (1 ltr santan kental, 1 ltr santan encer)

Bumbu halus :
7 butir bawang merah
7 siung bawang putih
7 butir kemiri sangrai
1/2 sdm ketumbar sangrai






Cara Membuat :

1. Masukkan nangka, daging tetelan, bumbu halus, daun salam, daun serai, cabe merah utuh (boleh dihaluskan bersama bumbu halus), gula merah, gula pasir, garam, dan lengkuas kedalam panci tambahkan air santan secukupnya ( kurang lebih 2 liter ). Rebus dengan api sedang cenderung kecil.

2. Masukkan telur rebus ke dalam sayur gudeg sekalian, rebus kembali dengan api kecil sampai air bener2 menyusut dan kelihatan mengering (kurang lebih butuh waktu 2-4 jam kalau ingin gudegnya coklat kemerahan dan kering). Jika sudah masak...sajikan bersama lauk pauk pelengkapnya.




# Tips dan Triks:

- Gimana ya supaya sayur nangkanya berwarna kemerahan, sementara kalau tak ada daun jati saya menggunakan sisa kulit bawang merah direbus dengan air sampai mendidih dan saya tambahkan 3 kantung teh celup , biarkan sebentar terus disaring. Saya jadikan bahan untuk merebus nangka, jadinya lumayan cukup bagus kok..., bau tehnya juga nggak terasa. Caranya rebus dahulu nangka yang sudah di potong2 kedalam campuran air teh dan dan daun bawang sampai nangka terlihat berubah warna dan airnya rebusan mendidih. Angkat dan saring nangkanya, lalu siap untuk dimasak.

- Dalam proses pematangan sayur dan telur, jangan lupa sesekali diaduk-aduk secara hati2, agar telur tidah terluka kena pengaduk...selain itu biar gak gosong bawahnya. Tutup panci dengan kondisi setengah terbuka sedikit selama proses memasak, ini bertujuan agar sayur nangka matang dengan warna yang cantik merah kecoklatan. Gudeg akan siap disajikan setelah kurang lebih 2-4 jam di atas kompor, dengan menggunakan api yang kecil. Kalau punya alat pemasak tipe slow cooker bisa dimanfaatkan.

Pempek ala Palembang




Ketika masih tinggal di Banten, saya punya tetangga orang Palembang asli. Hampir setiap si Ibu ini nguleni pempek... karena memang beliau jualan pempek di rumahnya, saya sering beli dan suka nongkrongi saat si ibu buat pempek, he hee...penasaran dan ingin tahu teknik bikin pempek. Alhamdulillah orangnya welcome, sangat baik banget...mau ngajarin saya sampai bisa bikin sendiri.

Bahkan dulu waktu saat akan perpisahan di kompleks tempat tinggal saya dapat kenang2an dari beliau sebuah pirikan ikan asli dari Palembang (gambar bisa dilihat di bawah ini), matur nuwun Bu Yunifah...semoga benda kuningan ini senantiasa mengingatkan persahabatan kita. Insa Allah akan saya manfaatkan...buat bikin2 makanan yang telah ibu ajarkan, dan mudah2an dapat bersua kembali di kemudian hari.






Pempek ala Palembang 
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan Pempek :
500 gram daging ikan tenggiri yang sudah bersih
2 sdt garam
5 sdm air es
500 gr tepung tapioka

Bahan Bubur Tepung:
50 gram tepung terigu
200 ml air
3 siung bawang putih haluskan (gak pakai juga boleh)
1 sdt gula pasir






Bahan Cuko :
750 ml air
300 gram gula merah (saya pakai gula merah biasa + gula aren)
4 sdm gula pasir
50 gram asam jawa
15-20 buah cabe rawit haluskan (sesuai selera pedasnya)
10 siung bawang putih haluskan
1 sdt garam ( secukupnya )
20 gram udang ebi kering haluskan
1 sdm tongcay (jika ada )
1 sdm cuka masak


Cara Membuat Pempek :
1. Bikin bubur terigu: rebus air bersama tepung terigu, bawang putih yang sudah dihaluskan dan gula pasir. Aduk  sampai mengental dan menjadi bubur.
2. Haluskan daging ikan tenggiri (bisa pakai blender/chopper). Taruh daging ikan yang sudah halus dalam wadah, tuangi air es, uleni sampai rata dan halus (bisa juga di aduk/digiling dengan alat Food Processor)
3. Masukkan bubur tepung terigu dan garam ke dalam adonan ikan, uleni dengan tangan hingga adonan tercampur halus dan rata.
4. Masukkan tepung tapioka ke dalam adonan ikan sedikit demi sedikit, campur menjadi satu jangan diuleni terlalu kuat dan lama, bisa menyebabkan adonan pempek alot/liat, aduk dengan tangan ringan2 saja hingga tercampur merata. Tepung tapioka jangan dituang langsung semuanya, bertahap dan sedikit2 saja hingga tercampur rata.
5. Ambil sedikit tepung tapioka dan lumurkan pada kedua telapak tangan untuk membentuk adonan agar tidak lengket, lalu ambil adonan pempek secukupnya dan bentuk sesuai selera...lenjer atau kapal selam (di isi telur kocok).
6. Rebus dalam air mendidih, jika sudah mengapung tunggu sebentar agar matang sempurna...biasanya bagian dalam suka belum matang kalau terburu2 diangkat. Setelah matang, dinginkan.
7. Goreng pempek hingga matang dan jangan terlalu kering menggorengnya.




Cara Membuat Cuko :
1. Rebus air, gula merah dan asam jawa sampai mendidih dan gula larut, kemudian saring agar air gula bersih.
2. Rebus kembali cairan gula merah diatas dengan bawang putih, cabe rawit dan garam tambahkan udang ebi halus dan tong cai yang sudah dicincang halus.
3. Masak terus sampai mendidih dan mengental, tambah cuka masak lalu aduk rata. Kalau suka cuko yang bersih boleh disaring lagi setelah matang.





# Note:
-Biasanya saya suka melakukan tes rasa dan kekenyalan pempek, dengan cara merebus sedikit adonan pempek yang dibentuk lenjer kecil, setelah matang saya potong dan dicicipi bagaimana rasa dan kekenyalan pempek, jika sudah pas, lanjut merebus adonan pempek. Jika masih ada yang kurang dengan rasa, bisa ditambah garam. Dan bila adonan pempek yang direbus tadi terlalu lembek bisa ditambah tepung tapioka lagi. Makanya saya sarankan, untuk penambahan tepung tapioka sebaiknya memang bertahap atau sedikit demi sedikit saja, sampai adonan dirasa cukup lembek dan tidak terlalu lengket di tangan.
-Dalam menyajikan pempek biasanya ada tambahan sebagai pelengkap yaitu: potongan kecil buah menetimun yang berguna untuk menetralisir rasa asam dari cuko. Juga ditambahkan mie kuning atau mie putih (soun) serta jangan lupa dengan taburan udang ebi bubuk diatas pempek yang sudah disiram kuah cuko.

Bolu Kukus Ketan Hitam




Ketan hitam itu memiliki warna hitam yang pekat cenderung keunguan jika sudah berupa tepung, apalagi kalau tepung ketan hutamnya asli buatan sendiri. Bila sudah diproses menjadi suatu sajian kue seperti bolu kukus atau brownies kukus ketan hitam, maka penampilan cake kukus ini menjadi makin keling dan hitam legam...kalau saya suka menyebutnya si  Bolkus Negro, Meski penampilannya hitam tapi manis legit dan menyuss-menyuss deeh...


Bolu Kukus Ketan Hitam
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan A :
4 butir telur
200 gram gula pasir
1 sdt SP ( emulsifier )
1/4 sdt garam

Bahan B :
250 gram tepung ketan hitam
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt vanili bubuk

Bahan C :
100 ml santan kelapa kental ( bisa pake kara instan )
200 ml minyak goreng kualitas baik

Bahan D :
100 gram messes kualitas baik ( bisa merk cerres atau tulip )







Cara membuat :

1. Sebelumnya, persiapkan alat pengukus, isi dengan air dan panaskan dengan api sedang jangan terlalu besar.
2. Olesi loyang ukuran 20x20x7 cm dengan margarin, alasi dengan kertas roti dan oles kembali dengan margarin bagian alasnya saja..
3. Letakkan bahan A kedalam wadah, kocok dengan mixer kecepatan tinggi hingga mengembang dan memutih.
4. Masukkan campuran bahan B sedikit demi sedikit ke dalam bahan A tetap dengan mixer gunakan kecepatan rendah hingga tercampur rata.
5. Selanjutnya tuang bahan C satu persatu dari santan kemudian minyak goreng tetap dengan menggunakan mixer kecepatan rendah hingga tercampur rata dan halus.
6. Bagi adonan menjadi dua, tuangkan setengah bagian ke dalam loyang, kukus selama 15 menit ( jangan lupa tutup panci kukusan dibungkus serbet yaa..)
7. Setelah 15 menit buka tutup panci, taburi dengan messes secara rata, kukus lagi 5 menit. Kemudian tuangkan kembali sisa setengah adonan dan kukus selama 20 menit. Dinginkan, baru potong2 sesuai selera.





# Tips :

1. Resep ini bisa juga dibuat tanpa menggunakan lapisan messes, tetapi sebaiknya mengukus adonan jangan sekaligus, dua tahap seperti cara diatas lebih bagus hasilnya. Biasanya kalau semua adonan langsung dikukus, lama matangnya dan bagian tengah suka belum matang sempurna.
2. Jangan dibuka tutup panci pengukus selama proses pengukusan berlangsung, penasarankan....pengen ngintip2. Hal ini akan mempengaruhi proses pengukusan, bisa2 gagal bolu kukusnya...nggak mateng.
3. Alasi tutup panci pengukus dengan serbet tebal bersih, untuk menghindari jatuhnya uap air ke atas bolu, mengakibatkan permukaan berlubang2 dan basah.
4. Setelah matang tunggu hingga agak dingin hilang uap panasnya, baru dikeluarkan dari loyang.
Olesi loyang hanya dibagian bawah/ dasar loyang, untuk bagian samping 4 sisinya tidak usah diolesi margarin. Tujuannya agar setelah matang bolu tidak mengalami penyusutan secara drastis, sehinnga penampilan sempurna.
5. Kukus bolu dengan api sedang saja, agar bolu tidak bergelombang permukaannya.

Minggu, 15 Februari 2009

Pastel




Pada setiap perjamuan keluarga, arisan, atau hajatan-hajatan snack pastel ini sering muncul, dengan berbagai kreasi isi yang beragam...bisa isi sayur atau daging dan atau variasi dari keduanya. Membuat pastel banyak kesulitan pada penyelesaian akhirnya, yaitu membentuk plintiran/renda yang bagus dan rapi. Kayaknya punyaku ini udah rapi belum yaa...ha haa, padahal sudah sering membuat pastel tapi koq ya hasil pilinan saya masih belum sipp2 aja, mesti berlatih terus biar lebih luwes dan bagus hasilnya.


PASTEL
Source: Tabloid Saji
Modified: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan Kulit :
250 gram tepung terigu
1/2 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
50 gram margarin/ mentega
80 ml air matang
1 butir telur

Bahan Isi :
5 siung bawang putih diiris
7 butir bawang merah diiris
100 gram daging ayam giling
50 gr udang cincang
100 gram kentang potong kecil, rebus
100 gram wortel potong kecil, rebus
50 gram soun diseduh potong pendek
2 sdt garam
1 sdm gula pasir
1 sdt merica halus
1/2 sdt pala halus
1 sdt bumbu kari ( curry powder )
1 sdm kecap manis
1 batang daun bawang diiris halus
1 batang daun seledri diiris halus
4 butir telur rebus dipotong beberapa bagian
2 sdm minyak goreng untuk menumis





Cara membuat :
1. Isi : Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan udang dan daging ayam giling, masak sampai berubah warna. Masukkan wortel, kentang , kacang polong, dan soun, aduk rata. Taburkan garam, gula, merica, lada, kecap manis dan bumbu kari, aduk sampai meresap. Tambahkan daun bawang dan daun seledri, aduk rata kembali. Angkat dan sisihkan.
3. Kulit : Aduk adonan kulit asal tercampur rata, diamkan sebentar kira-kira 15 menit.
4. Gunakan gilingan mie untuk menipiskan kulit dengan ketebalan no 5, kemudian cetak dengan diameter 10 cm. Atau kalau tidak punya alat giling mie, bisa digiling dengan gilingan kayu.
5. Tambahkan tumisan isi dan sepotong telur rebus, lipat jadi setengah lingkaran pilin-pilin hingga selesai.
6. Panaskan minyak goreng dengan api sedang, masukkan pastel. Disiram-siram dengan minyak, goreng sampai matang kuning keemasan.
7. Hidangkan dengan saos sambal atau cabe rawit.

Tentang Shawarma...

Just Intermezzo... :)

Ketika melihat tampilan makanan ini sepertinya sandwich ya...atau mungkin kayak hot dog. Di negeri ini disebut Shawarma...namanya cantik yaa, sepertinya gadis India. Memang aslinya makanan ini berasal dari India yang kemudian diadopsi hingga ke negeri arab...termasuk di Kuwait.


Di sepanjang jalan banyak rumah makan yang jual shawarma...bahkan juga dideretan pertokoan pasti ada warung shawarma. Sandwich ini sangat digemari warga disini...rasanya enak, cukup membuat perut kenyang, dan tentunya pas harganya...muraah asli.


Sayapun sekarang menjadi terbiasa dengan makanan ini, dirumah selalu saya sediakan bahan2nya bisa buat breakfast atau bekal sekolah si bungsu, bapaknya iya juga mau...buat selingan di kantor.


Terkadang kalau lagi jalan2 kita juga makan shawarma...cukup praktis di sepanjang jalan ada warungnya, cuma kalau disini adatnya kalau perempuan nggak boleh duduk di dalam warung, hanya para laki2 yang dihalalkan. Makanya saya kalau beli dibungkus aja...


Bagaimana bikin shawarma...nih ada wawancara saya dengan si abang penjual di warung ketika saya dan keluarga lagi jalan2 di sekitar Fahaheel...( udah ditranslete...ke bahasa Indonesia, karena Englishnya sedikit norak dan grammernya rada rusak ). He he hee...


Mbak'e : Bang beli shawarma 4 ya...yang banyak dagingnya, he hee...

Si Abang : Tunggu ya mbak..sabar masih bikinin buat yang di dalam

Mbak'e : Iya deh bang, mau nanya nih....boleh nggak?

Si Abang : Eeh, iya mbak ada apa?...mau tanya apa?

Mbak'e : Namanya abang siapa...ganteng2 kok jualan shawarma (hi hi hiii...ngikik dalam hati)



Si Abang : Waah, mbak ini bisaan aja...nama saya Abdul Rahman, emang kenapa mbak?

Mbak'e : Sampean itu kalau di negeriku udah jadi selebritis lho...gak jualan begini.

Si Abang : Apaan itu mbak...selebritis itu makanan kayak shawarma gini ya mbak...

Mbak'e : Bukanlah...selebritis itu artis yang sering nongol di Tipi itu lho...

Si Abang : Yang kayak Ahmad Albar itu ya mbak...yang suka nyanyi, kayak orang arab ya...

Mbak'e : Lha...itu sampean tahu, ya kayak gitu...namanya artis alias selebritis ngetopkan...

Si Abang : Mau sih mbak...tapi caranya gimana? Mesti kirim surat lamaran ya...

Mbak'e : Iya kali...(wong saya bukan selebritis ya ora weruh jeh...sok tahu sih)

Si Abang : Nih mbak shawarmanya... mbak nanti kalo balik ke Indo saya titip surat lamaran ya...

Mbak'e : Apaan...ngomong apa bang, ( si abang bilang lagi....pengen jadi artis deh )

Mbak'e : Ooh gitu...iya deh bang, boleh ...( nah lho...kena deh)

Si Abang : Sukron ya mbak...makasih, jadi selebritis deh saya nanti...

Mbak'e : Iya..sama2, makasih juga kalau gitu shawarmanya gratiskan...

Si Abang : Gratisnya nanti aja mbak...kalo udah jadi artis, sampean tak traktir Shawarma.

Mbak'e : Yo wis...sakarepmu, ( pulang sambil cekikikan dewe....diapusi yo ora weruh ).

Sampek lupa deh...mau tanya resepnya ke si Abdul Rahman, wawancara nyimpang dari subyeknya. Ya udah saya bikin resep sendiri aja. Yang penting beli dulu roti hod dog atau roti chappati yang banyak dijual disini, kalau di Indonesia makanan ini ngetrennya Kebab...Padahal disini kebab nggak kayak begini.

Untuk bahan isi biasanya aku bikin dari daging ayam yang sudah dimarinade sama bumbu2 yang ada di dapur... simpel aja. Pake kecap asin, kecap manis, minyak olive, saus barbecue, lada bubuk, garam dikit terus tumis bentar....jadi deh isian shawarma. Saosnya bisa pake mayoness dan saos tomat...rasanya sesuai dan pas di lidah kita.

Jumat, 13 Februari 2009

Siomay Bandung



Siomay ini makanan yang sangat favorit buat semua saja...ada yang nggak suka dengan siomay? Sepertinya gak ada deeh..yang gak suka sama Siomay. Kalau bilang gak suka sama siomay..itu tandanya sedang sakit sariawan, hua ha haa...

Ketika masih di Cilegon hampir tiap minggu saya bikin siomay ini, buatnya agak banyak sekalian buat stok, karena anak2 sangat suka banget dengan menu ini...bahkan mas Nuha kalo makan piringnya sampe mengkilat...bersih nggak bersisa. Aduh mas, jadi keinget sama mas Nuha... sekarang belum bisa ngicipin siomay mama...ntar kalo udah libur dari PPM Gontor bulan ramadhan dipuas2in makan siomay dan ayam bakar kecap ya...

Resep siomay ini telah lekat di hati dan lidah kami, racikan aslinya dari saudara saya yang punya usaha katering/ bisnis masakan di Bandung dan telah saya olah lagi resepnya sehingga menjadi resep siomay andalan buat keluarga di rumah, juga keluarga besar kami di Ponorogo.

SIOMAY BANDUNG 
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan Siomay:
200 gram daging ikan tenggiri halus
200 gram udang cincang halus
200 gram daging ayam giling
200 gram kobis diiris halus
200 gram tepung tepung tapioka
10 siung bawang putih iris tipis
1 buah bawang bombay cincang halus
1 sdt lada halus
1 sdt garam ( sesuai selera )
1 sdt gula pasir (sesuai selera)
1 sdm minyak wijen
1 batang daun bawang cincang halus
2 butir telur
2 sdm minyak goreng/margarin untuk menumis bumbu.
1 bungkus kulit siomay ( spring roll pastry )





Bahan Sambal Kacang:
250 gram kacang tanah goreng sangrai bersihkan kulit arinya, giling jangan terlalu halus
5 siung bawang putih
3 buah cabe merah besar
3 buah cabe rawit
1 sdt garam
50 gr gula merah
2 sdm gula pasir
1 sdm air asam
500 ml air putih
3 sdm minyak goreng untuk menumis bumbu halus


Cara Membuat Siomay:
1. Tumis dengan minyak goreng bawang putih dan bawang bombai sampai kuning dan harum, tuangkan minyak wijen dan minyak ikan segera matikan api kompor. Sisihkan dan biarkan dingin.
2. Siapkan alat Food Processor, masukkan daging ikan tenggiri, daging udang, daging ayam, daun kobis, bumbu yang telah ditumis, garam, gula pasir dan merica halus. Giling dengan mesin FP kurang lebih 5 menit, sampai adonan halus dan licin.
3. Campurkan tepung tapioka sedikit demi sedikit bergantian dengan telur sambil tetap digiling dengan mesin FP lamanya sekitar 10 menit. Hentikan jika sudah kalis dan cicipi sudah pas belum rasanya.
4. Siapkan alat pengukus dan panaskan lebih dulu, kemudian cetak adonan siomay. Ambil kulit siomay, isi 1 sendok makan kemudian letakkan pada cetakan kue talam kecil. Kerjakan hingga selesai, kukus segera.
5. Kalau pengen lengkap, bisa ditambahkan kol/kobis, kentang, pare dan telur rebus. Saya lebih suka pakai wortel, kentang dan kobis yang diisi adonan siomay.




Cara Membuat sambal Siomay:
1. Haluskan bawang putih, cabe merah dan cabe rawit, tumis dengan minyak goreng hingga matang dan mengering.
2. Tuangkan air putih, taburkan garam, gula merah dan gula pasir, masak tunggu hingga air mendidih.
3. Masukkan kacang tanah dan air asam, aduk2 hingga tercampur rata. Tunggu hingga air menyusut dan mengental, ditandai dengan munculnya minyak yang berwarna merah.
4. Rasakan apabila sudah sesuai selera maka matikan api. Siap untuk melengkapi hidangan. "Oh iya ada yang kurang...jangan lupa jeruk limaunya ya, ini menambah cita rasa siomay menjadi lebih *mak jreng*.




Selamat Mencoba...semoga sukses membuat siomay :)

Kamis, 12 Februari 2009

Bika Ambon



Disini saya nggak akan membahas kenapa jajanan tradisional ini dinamai bika ambon, yang ingin saya bagi cerita tentang bagaimana tahap2 pembuatannya yang memerlukan kesabaran khusus. Karena memang membuatnya melalui proses yang agak rumit dan unik. Andai usaha memproses adonan sudah selesai hingga siap dihidangkan...akan terbayar kok capek dan buah kesabaran kita, kue bika yang satu ini sangat lembut dan wangi aroma rempah daunnya, musti dicoba yaa...

Dulu waktu masih tinggal di Indonesia, awal-awal percobaan bikin bika ambon ini...beberapa kali gagal, sehingga dengan kegagalan-kegagalan itu membuat saya semakin paham dan mengerti bagaimana menangani proses pembuatan bika ambon yang benar dan membawa kesuksesan hasil, he he hee...


BIKA AMBON
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan Biang :
1 sdm tepung terigu
1 sdm gula pasir
1 sdm ragi instant
100 ml air kelapa (jika gak ada, boleh air putih aja)
===> Semua bahan biang diatas dicampur menjadi satu dan aduk sehingga tercampur secara homogen. Diamkan sekitar 15 menit hingga berbusa.

Bahan Adonan : 
400 ml air santan kental (jika terpaksa, santan instan silakan)
2 lembar daun pandan
3 lembar daun jeruk purut
1 batang daun serai ambil putihnya
1/2 sdt garam
250 gram gula pasir
200 gram tepung sagu yang bagus (sagu tani)
10 butir kuning telur
1 putih telur





    Cara membuat : 
    1. Rebus 400 ml santan bersama teman2nya...daun pandan, daun jeruk purut, daun serai dan garam sambil diaduk-aduk hingga mendidih. Saring dan ukur 350 ml yang digunakan.
    2. Aduk tepung sagu , gula pasir dan biang sampai rata. Tambahkan kuning telur, dan putih telur satu persatu sambil diaduk-aduk dengan tangan, hingga telur habis.
    3. Masukkan rebusan santan yang sudah dingin sedikit demi sedikit ke dalam adonan tepung sambil tetap diaduk dengan tangan hingga santan habis.
    4. Aduk kembali dengan tangan, caranya tangan memutar-mutar adonan dan mengeplok-ngeploknya,  adonan diangkat dan dilempar kembali ke adonan secara perlahan-lahan dengan jari-jari tangan. Lakukan kurang lebih 15-20 menit...(ini harus lho yaa...)
    5. Tutup adonan dengan plastik wrapp...letakkan ditempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak2, ntar tumpah nggak jadi bikin kue... :(
    6. Tinggalkan beberapa jenak waktu, sekitar 4 jam. Agar adonan sempurna dalam proses fermentasinya.
    7. Kira-kira setengah jam sebelum memanggang adonan, panaskan oven, set dengan suhu 160'C, kemudian olesi loyang muffin dengan minyak goreng dan panaskan di dalam oven untuk waktu sekitar 1/2 jam agar bener2 panas dan siap diisi adonan.
    8. Tuangkan adonan ke dalam cetakan/loyang muffin setinggi 3/4 loyang. Masukkan ke dalam oven dan biarkan pintu oven setengah terbuka...hal ini perlu diperhatikan agar kue bika ambon membentuk sarang-sarang/pori-pori yang bagus.


    9. Apabila adonan sudah naik, terbentuk sarang...biasanya lapisan atasnya akan mulai mengering, pintu oven boleh ditutup guna mematangkan seluruh bagian kue. Agar bagian atas kue matang sempurna nyalakan api atas oven dengan panas api kecil kira-kira 5 menit sebelum bika ambon dikeluarkan dari oven.





    10. Jika kue bika ambon sudah kelihatan kuning kecoklatan boleh jadi sudah matang, segera keluarkan dari oven. Tunggu hingga agak dingin, baru dilepaskan dari cetakan. Karena kue ini kalau masih panas dilepas dari cetakan bentuknya jadi nggak sempurna...atau agak meleyot-leyot, musti bersabar menunggu dingin. Siap untuk dihidangkan.

    #Note:
    Kalau mau di oven dengan loyang besar, ukuran yang pas untuk satu resep bika ambon ini adalah loyang persegi/kotak ukuran 20x20x7 cm. Jangan lupa loyang diolesi dengan mimyak goreng dan dipanaskan terlebih dahulu didalam oven selama 20 menit sebelum dituangi adonan bika ambon. Okkey...

    Selamat mencoba.. :)

    Oseng-Oseng Daging Mercon



    Apa iya sih mercon di oseng2...ini masakan terkenal banget di daerah Ngayogyakarta, saking puedessnya kebanyakan cabe dari pada dagingnya jadi bikin mulut yang mencicipi masakan ini mongah2 kaya kena letusan mercon ( petasan ). Ada aja yaa...orang jualan itu biar masakannya ngetop..dan laris, ngasih judul yang sensasional.

    Karena nggak begitu doyan masakan pedas, kali ini aku bikinnya yang sumer2 aja...sekedar pengen mencoba gimana sih rasanya oseng2 mercon itu.  Mereka-reka sendiri resepnya, dari waktu pernah makan diwarung pinggir jalan di Jogja dulu...maka jadilah, dan ternyata masaknya simpel dan gak banyak macam2 bumbu lho...dan rasanya enak lagi, bikinnya juga gak ribed.

    Oseng-oseng  Daging Mercon
    Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

    Bahan :
    500 gram Daging tetelan atau sandung lamur potong 3x5 cm
    150 gram cabe rawit merah
    (kalau gak ada cabe rawit, pakai cabe merah besar iris2)
    1500 cc air putih
    2 lembar daun salam
    3 ruas jari lengkuas di geprek
    1 sdm air asam dari 2 mata asam jawa
    3 sdm minyak goreng untuk menumis
    1 sdt gula pasir

    Bumbu yang dihaluskan :
    7 butir bawang merah
    5 siung bawang putih
    3 buah kemiri sangrai
    2 buah cabe merah besar buang bijinya
    1 sdt garam ( sesuai selera aja...)

    Cara membuat :
    1. Panaskan minyak goreng, kemudian tumis bumbu halus hingga matang...harum baunya. Tuangkan setengah bagian dari air tunggu sampai mendidih.
    2. Cemplungkan daging yang sudah dipotong2, masukkan juga cabe rawit, daun salam dan lengkuas. masak dengan api kecil hingga daging empuk.
    3. Tambahkan sisa air apabila sudah ada penyusutan di panci, tuangkan air asam dan beri gula pasir/gula jawa juga boleh...rasakan apakah udah cukup pedas dan gurihnya.
    4. Biarkan kuahnya jangan sampe terlalu kering...enaknya nyemek2 berkuah bening dan rasanya mencemaskan...puedesss reekk... : p

    Manisan Buah Beligo




    Buah beligo ini disebut juga winter melon ( Bennincasa hispida ), mempunyai ciri khas yang unik semakin tua buahnya kulit buahnya semakin tebal diselimuti bedak, maka juga disebut dengan buah berbedak putih. Biasanya masyarakat china sering memanfaatkan buah ini menjadi manisan, dengan memberi nama manisan Tangkwee...

    Dulu ketika saya masih kecil...ibu sering membuatkan kami anak2nya manisan ini, di halaman samping rumah orangtua saya memang banyak ditanami pohon2an...termasuk tanaman beligo. Buat mengenang almarhumah ibu tercinta...saya ingin membuat manisan buah beligo semanis bikinan ibu. Tentunya hanya doa anak yang sholeh yang bisa mensurgakan orangtuanya...aamiin ya robbal'alamin.

    Resepnya cukup mudah dan sederhana dalam pembuatannya, ingin mencoba...silahkan, mudah2an sesuai selera.


    Manisan Buah Beligo
    Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

    Bahan :
    500 gram buah beligo kupas dan potong persegi 2x2cm
    250 gram gula pasir ( sesuai selera )
    1/4 sdt garam
    1/2 sdt asam sitrat ( Citroon Zuur/sitrun )
    1000 ml/1 liter air putih
    pewarna makanan yang diijinkan ( saya suka warna merah )
    2 sdm air kapur sirih





    Cara membuat :

    1. Rendam buah beligo di dalam air dan tambahkan kapur sirih selama kurang lebih 1 jam, tiriskan dan cuci hingga bersih kemudian tiriskan kembali, sisihkan sebentar.

    2. Rebus air bersama gula pasir, garam, dan asam sitrat hingga gula larut dan mendidih, kemudian masukkan potongan2 buah beligo rebus kembali, tambahkan pewarna merah secukupnya.

    3. Rebus terus hingga air menyusut sepertiganya, cicipi apakah sudah sesuai manis dan asamnya. Biasanya tanda2 manisan ini sudah masak bila sudah kelihatan transparan atau bening. Matikan kompor lalu dinginkan.

    4. Pindahkan diwadah toples kaca yang bening, bisa disimpan dalam kulkas dalam jangka waktu lama. Dinikmati dalam keadaan dingin sungguh sangat menyejukkan.

    Rabu, 11 Februari 2009

    Homemade Bakso



    Membuat bakso sendiri sebenarnya nggak sulit lho, setelah mencoba beberapa kali...dari yang tadinya bingung gimana caranya mbuletin, terus yang rasanya kurang pas dilidah...kok nggak kenyal and banyak tragedi selama melakukan eksperimen.

    Tiada alasan untuk tidak bisa...moga-moga dengan perlakuan-perlakuan yang ini, resep bakso saya bisa menjadi menu yang lezat di rumah. Tentang kualitas rasa...insa allah bisa ditest kok. Hanya saja masih mesti banyak berlatih melemaskan tangan untuk mbuletin pentol bakso...hihiii...

    Di bawah ini resep bakso andalan saya yang tanpa bahan obat-obatan pengenyal (non bahan additif/bahan tambahan pangan), dan tanpa penggunaan msg/bumbu penggurih. 


    Bakso Daging Sapi
    Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

    Bahan:
    500 gr daging sapi segar yang sudah digiling ( bagian paha/sengkel )
    10 siung bawang putih di goreng
    10 butir bawang merah di goreng
    1 sdt merica halus
    2 sdt garam (secukupnya)
    1 sdt gula pasir
    1 putih telur 
    75-100 gr tepung tapioka (jangan lebih dari 100 gr yaa...nanti baksonya keras)
    250 gr es batu diremukkan/dihancurkan

    Cara Membuat:
    1. Masukkan daging giling ke dalam Food Processor (bisa pakai chopper). Tambahkan bawang merah, bawang putih, merica halus, dan sebagian es batu. Giling selama kurang lebih 5 menit hingga halus.
    2. Masukkan tepung sagu, garam, gula pasir dan sisa es batu, proses atau giling kembali sekitar 10 menit hingga halus dan licin.
    3. Bulatkan adonan bakso dengan menggunakan tangan, ambil dengan sendok. Ukuran bulatan bakso sesuai selera bisa besar, kecil atau sedang.
    4. Masukkan bola-bola daging yang terbentuk ke dalam air panas yang belum mendidih sekali (suhu sekitar 70'C - 80'C).
    5. Lalu rebus kembali, bila sudah terapung segera angkat bola2 baksonya. Tiriskan, biarkan dingin. Jangan terlalu lama merebus, nanti bola-bola bakso menjadi tidak mulus hasilnya (merekah).
    6. Kemas bakso yang sudah dingin dalam kantong plastik, simpan di dalam lemari es atau freezer sebagai stok bakso dirumah.


    # Tips and Triks:

    1. Jika ingin bakso yang lebih kenyal dan kress2 saat dimakan, bisa ditambahkan 1/4 - 1/2 sdt soda kue atau baking powder, saya sarankan tidak lebih dari 1/2 sdt. Karena saya sudah mencoba dengan menambahkan 1 sdt soda kue/baking powder, tekstur daging bakso jadi membal (terlalu kenyal) dan gak enak banget rasanya dilidah. Saat direbus bersama kuah bakso, pentol/daging bakso jadi mengembang besar sekali dan terkadang sampai merekah. Maka sebaiknya sedikit saja penggunaannya, atau lebih baik gak pakai sama sekali, saya kapok deh pakai soda kue/baking powder. Tapi memang beda hasilnya yaa...pentol bakso tanpa bahan pengembang pasti lebih padat teksturnya, akan tetapi lebih aman dan sehat buat tubuh kita.

    2. Untuk mensiasati agar pentol bakso yang tanpa bahan tambahan pengembang dan pengenyal menjadi pentol bakso yang lebih terasa kenyal dan lembut ada tips2 nya:
    - Pertama kali, gunakan daging sapi giling yang sudah disimpan dulu di freezer. Keluarkan daging sapi, thawing/biarkan sebentar agar setengah beku, baru di proses dengan alat pemroses bakso.
    - Kedua kali, setelah selsai proses penggilingan hingga adonan bakso benar2 halus, pindahkan adonan bakso ke dalam baskom/panci...kemudian uleni dan aduk2 dengan tangan sambil dibanting2 pelan selama kurang lebih 5-10 menit.
    - Ketiga kalinya, adonan bakso yang sudah di uleni tutup dengan plastik/cling wrap dan simpan dalam kulkas selama kurang lebih 1-2 jam, agar adonan bakso beristirahat sejenak waktu membentuk serat dan pori2 juga agar adonan kembali dingin. Setelah itu baru dicetak dan direbus.


    Selamat bereksperimen, semoga berhasil memuaskan... :)

    Mie Telur Homemade



    Kemaren seharian ngegiling mie warna warni alami dr sari sayuran...stok buat bikin mie ayam sehat, dan siap masuk refrigator. Warna hijau bisa diambil dari sari sayur bayam atau sayur sawi, nah..yang mie warna kuning di buat dr sari wortel...tanpa pewarna buatan sama sekali. Andai ada yang ingin buat mie kayak gini, silahkan simak resep di bawah ini, semoga menyukai...


    MIE TELUR WARNA WARNI
    Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

    Bahan Pewarna alami:
    200 gr sayur bayam/sawi potong-potong blender dgn 50 cc air, saring..
    200 gr batang wortel iris-iris kecil blender dgn 50 cc air, saring...

    Bahan Mie:
    250 gr tepung terigu serbaguna
    50 gr tepung tapioka
    1 butir telur
    1/2 sdt garam
    5-6 sdm (50 ml) air putih jika ingin mie warna putih atau
    5-6 sdm (50 ml) air sari sayur bayam/sawi ( saya pakai sawi ) jika ingin mie hijau. atau
    5-6 sdm (50 ml) air sari sayur wortel jika ingin warna kuning orange

    Cara Membuat:
    1. Campur semua bahan mie...uleni sampai bergumpal, diamkan kurang lebih 15 menit. tutup dengan lap bersih agar adonan mie tidak kering.
    2. Giling dengan alat giling mie...dari ukuran yg besar no 1..no 2, dan terakhir no 3 masing2 dua kali giling, sambil ditaburi permukaan adonan yg digiling dengan tepung terigu agar tidak lengket di tangan dan saling menempel.
    3. Masukkan ke pemotong mie..giling perlahan, taburi dengan tepung terigu agar tidak saling menempel.
    4. Rebus di air yg mendidih yang dituangi minyak goreng, sebentar saja..kurang lebih 3 menit, angkat lalu tiriskan dan dinginkan.
    5.  Siap digunakan untuk menu kesukaan.

    #Note:
    1. Jika ingin menyimpan didalam freezer, mie harus dalam keadaan mentah dan taburi seluruh permukaannya dengan tepung terigu, agar tidak saling menempel dan bungkus dalam kantung plastik dengan berat kira-kira untuk sekali masak.
    2. Jika ingin menyimpan di chiller/kulkas, boleh sudah dalam keadaan direbus...beri minyak goreng dan ratakan keseluruh permukaan mie telur agar tidak saling lengket, lalu bungkus dalam plastik dengan berat kira-kira untuk sekali masak.
    3. Untuk mie telur dari sari sayuran wortel, memang hasil mie telurnya kurang begitu orange seperti buah wortel asli, tapi karena saya tidak ingin menambah bahan pewarna buatan...ya begitu deh, warnanya kurang menyala, hanya kuning tua saja. Jadi kalau memang ingin lebih bagus warnanya dan menarik...boleh ditambahkan pewarna sesuai warna sayurannya, asal dalam batas yang wajar tidak berlebihan.

    Silakan mencoba, sukses selalu yaa... :)

    Sabtu, 07 Februari 2009

    Ragi Tempe Buatanku



    Mau coba bikin tempe sendiri...pasti harus punya raginya. Sudah jelas disini kemungkinan kecil dapat ragi tempe, bawa dari Indonesia harusnya ya...tapi belum kepikir sejauh itu. Sepanjang hidup baru kali ini punya keinginan membuat tempe, tapi nggak apalah nggak ada yang namanya belajar itu telat...terus gimana dong dengan ragi, kayaknya diotak saya sudah mulai ada sinyal2 yang mengajak mencari solusi. Cari wangsit dulu aah...(ngantuk berat, tidur dulu aja...).

    Alhamdulillah, saya punya ide yang kayaknya bisa diandalkan, belajar dari pengalaman ketika masih kuliah dulu (he he...soalnya dulu seringnya berkutat di lab bio jadi pembantunya pak dosen). Ayo kita mulai praktikum...insa allah berhasil.


    Cara Membuat Ragi Tempe:
    1. Sediakan sepotong tempe yang masih dalam kondisi bagus dan berbau segar, tidak dalam keadaan membusuk.
    2. Potong2 tempe menjadi bagian2 yang lebih kecil, seperti layaknya kita mau bikin kering tempe.
    3. Kemudian sebarkan diatas nampan tipis2 jangan terlalu tebal, tutup dengan plastik wrap dan beri lubang2 menggunakan jarum agar ada sirkulasi udara.
    4. Letakkan ditempat yang memiliki sirkulasi udara yang bagus dengan kondisi suhu ruangan yang normal. Diamkan dan tinggalkan untuk melakukan aktifitas lain...sekali2 boleh diintip2...siapa tahu cepet jamurannya...yang pasti akan keluar keringat yang nempel di plastik, berarti sedang terjadi proses fermentasi.
    5. Kira2 setelah 2 hari akan tumbuh jamur yang memutih seperti kapas, segera buka plastiknya kemudian cincang hingga halus menyerupai butiran2 kecil.
    6. Taburkan kembali di atas nampan secara tipis2, biarkan mengering alami tanpa harus dijemur di bawah terik matahari.
    7. Setelah butiran2 tempe tersebut mengering dan keras proses dengan blender hingga halus seperti tepung, masukkan ke dalam toples kaca dan beri label tanggal pembuatan ragi.
    Kayaknya sudah bisa dipakai untuk membuat tempe deh...coba aja, kalo gagal kesalahan bukan dariku lho.. :)


    Inilah hasil tempe yang saya buat dengan menggunakan ragi made from my little kitchen..Alhamdulillah tempenya selalu jadi.

    Kamis, 05 Februari 2009

    Disini...dapurku, juga kantorku

    Assalamu'alaikum...
    Selamat datang di Dapur Griya khayangan, tempat saya untuk berkreasi dalam kebersahajaan...

    Di ruang maya ini, saya ingin berbagi...sekedar menyuratkan cerita tentang keberadaan dan keseharian saya setelah bermutasi dari negeri tercinta Indonesia Raya menuju negeri nun jauh di Middle East...Kuwait.

    Flash back ke masa silam...
    Meski sudah nggak aktif kerja di luar rumah sebagai wanita kantoran, banyak rutinitas dan aktifitas yang saya lakukan. Yang utama pasti adalah sebagai ibu manager urusan rumah tangga, he hee...tugasnya buanyaakk, nggak usah dirinci satu persatu bakalan menuhin aja...males nanti yang membacanya :)

    Kegiatan lain diluar urusan dapur keluarga adalah mengenai hobbi, saat masih di Indonesia saya aktif bersama teman2 seperguruan dan seprofesi sering mengadakan pelatihan2, demo sulam menyulam (handycraft), masak memasak (katering) bahkan saling berbagi ilmu di bidang pertamanan khususnya tanaman hias...tanaman obat, juga tanaman buah2an, itu semua menurut saya sangat berarti banyak...karena disitu pula saya bisa memberikan sedikit apa yang saya tahu..tapi saya akan dapat sesuatu lebih banyak dari situ...(apa maksudnya sih... boleh dicernai sendiri ya...)

    Agenda rutin harian saya saat ini sejak tinggal di Kuwait...
    Berbeda jauh dibanding dengan saat tinggal di kota Cilegon Banten. Rasanya ketika awal menjalani kegiatan sehari2 disini, cukup tidak menyenangkan... ''ora enak pisan''.... panjang deh ceritane, gak usah ditulis disini ya...biarlah saya nikmati sendiri.

    Naah...sekarang, di negeri minyak ini, saya bersama keluarga tinggal di Mangaf, kota kecil di pinggiran laut. Jadi kalau dari dalam rumah kita membuka jendela...nggak usah dibuka juga nggak apa2, akan terlihat pantai...laut...juga kapal2 yang sedang bersandar di dermaga.

    Keseharian saya saat ini tak sepadat hari2 di negeri tercinta , sebenarnya dengan situasi begini mustinya saya nikmati...tapi sepertinya tidak bagi saya, saya senantiasa mempunyai obsesi punya nilai lebih dalam mengemban amanah sebagai ibu rumah tangga, untuk suami tercinta, juga dua mutiara kasih saya Faiqa Nuha sekarang ini sedang menuntut ilmu di PPM Gontor, dan Najiba Hasna sang adik yang saat ini ikut bersama disini.

    Sedikit kemampuan standar yang harus dimiliki oleh seorang ibu adalah memasak untuk keluarganya. Naah...disini saya seorang ibu juga, sangat konsent dengan masalah yang satu ini, masih terus belajar dan selalu ingin menekuni perihal cooking and baking. Siapa sih yang nggak pengen menghidangkan sajian yang menggugah selera...semua ibu pasti berusaha semaksimal mungkin..mengerahkan semua ide..kreasi juga karya terbaik buat keluarga tercinta, demikian pula saya.

    Satu diantara kegemaran saya adalah bereksperimen, apapun itu...tidak ada kecuali, dan yang sangat saya sukai adalah masuk dapur. Tidak hanya resep2 masakan aja lho...keingintahuan saya tentang proses pembuatan makanan juga sangat saya minati. Resep masakan itu sebenarnya nggak ada yang pas bener2 dijamin kualitas hasilnya pasti juara...boleh saya bilang, nggak baku2 amat. Resep masakan itu sekedar standar awal aja...selanjutnya terserah sang pengolah resep mau mengikuti pakem yang sudah ada atau ingin coba2 meramu dan memodifikasi sesuai selera.

    Seperti saat ini dengan keterbatasan alat2 dan bahan2 yang tersedia namun saya selalu ingin belajar dan mencari formula yang tepat serta sesuai tastenya...di laboratorium pawon saya.

    Bismillahirrahmaanirrahiim...

    Senin, 02 Februari 2009

    Menjelajah Kehidupan Baru



    Alhamdulillah...
    Setiap saat setiap waktu ku-syukuri atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami Ya Allah..
    Saat ini saya dan keluarga telah tinggal di Kuwait, sebelumnya kami tinggal di Cilegon Banten Indonesia.

    Tak terasa..sang waktu terus berputar, roda kehidupan pun ikut berotasi seiring waktu... saya tinggalkan kehidupan indah di tanah kelahiran...menuju jazirah arab, disini saya dan keluarga harus belajar kembali dengan segala perbedaan yang ada...InsaAllah akan kami lalui dengan penuh keikhlasan, semua ini telah di atur oleh Allah yang maha berkehendak.

    Ruang ini saya presentasikan tidak lain hanyalah untuk menjalin tali silaturrahmi dengan keluarga besar saya tercinta , sahabat2 dekat saya, juga buat teman2 baik saya...InsaAllah.

    Welcome Kuwait...